A. Teori Kepemimpinan
Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut
penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak,
ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan menurut
istilah pemimpin adalah orang yang mempunyai wewenang dalam pengambilan
keputusan suatu organisasi. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi
aktivitas - aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian
tujuan. Dalam pengertian lain kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan
seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan kerja untuk
mempengaruhi orang lain, terutama bawahannya, untuk berfikir dan bertindak
sedemikian rupa sehingga melalui perilaku yang positif ia memberikan sumbangan
nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.
Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori
kepemimpinan agar nantinya mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah
organisasi. Beberapa teori tentang kepemimpinan antara lain :
1. Teori
Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )
Analisis ilmiah tentang kepemimpinan
berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang
pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu
dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan ”The Greatma
Theory”. Dalam perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku
pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat – sifat kepemimpinan tidak
seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan
pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan
kepribadian. Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap
keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain :
·
Kecerdasan
Berdasarkan
hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas
kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang
lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.
·
Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial
Umumnya di
dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal,
seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini
membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian
yang diyakini kebenarannya.
·
Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi
Seorang
pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta
dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian
tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.
·
Sikap Hubungan Kemanusiaan
Adanya
pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu
berpihak kepadanya
2. Teori
Kepemimpinan Perilaku dan Situasi
Berdasarkan penelitian, perilaku
seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki kecendrungan kearah 2 hal.
·
Pertama yang disebut dengan Konsiderasi
yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan
bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela bawahan,
memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.
·
Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu
Kecendrungan seorang pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh
yang dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan,
bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.
3. Teori
Kewibawaan Pemimpin
Kewibawaan merupakan faktor penting
dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan
dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan maupun kelompok
sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh
pemimpin.
4. Teori
Kepemimpinan Situasi
Seorang pemimpin harus merupakan
seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan
perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.
5. Teori Kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat
tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya.
B.Biografi
Sosok
walikota satu ini sangat terkenal di kalangan masyarakat Bandung sebagai
pemimpin yang membawa perubahan bagi kota Bandung. Berikut Biografi dan Profil
dari Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil yang menjabat sebagai walikota
Bandung. Ridwan Kamil Lahir di
Bandung pada tanggal 4 Oktober 1971, Emil nama sapaan akrabnya, ia merupakan
anak kedua dari lima bersaudara. Emil atau Ridwan Kamil sebenarnya menyukai
berimajinasi sejak masa kecil. Ia suka membaca komik dan melihat foto dari
berbagai kota di luar negeri. Sejak kecil Ridwan Kamil memiliki semangat
kewirausahaan. Ia bersekolah di SDN Banjarsari III Bandung tahun 1978 hingga
1984, Ketika sekolah dasar ia telah menjual es mambo buatannya sendiri. Selama
bersekolah, Ridwan Kamil dikenal sebagai sosok yang aktif dan cerdas. Selain
aktif di OSIS, Paskibra dan klub sepak bola, Emil selalu masuk dalam rangking lima besar di
kelasnya.
Setelah tamat sekolah dasar ia kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 2 Bandung kemudian di SMA Negeri 3 Bandung pada tahun 1987 hingga 1990. Setelah tamat SMA, ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung dengan mengambil jurusan Teknik Arsitektur dari tahun 1990 hingga 1995. Ridwan kamil juga aktif dalam kelompok-kelompok mahasiswa dan unit kegiatan seni. Semangat kewirausahaannya di kampus lagi, untuk mencari dana tambahan untuk kuliah, ia membuat ilustrasi cat air atau maket untuk dosen.
Setelah tamat sekolah dasar ia kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 2 Bandung kemudian di SMA Negeri 3 Bandung pada tahun 1987 hingga 1990. Setelah tamat SMA, ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung dengan mengambil jurusan Teknik Arsitektur dari tahun 1990 hingga 1995. Ridwan kamil juga aktif dalam kelompok-kelompok mahasiswa dan unit kegiatan seni. Semangat kewirausahaannya di kampus lagi, untuk mencari dana tambahan untuk kuliah, ia membuat ilustrasi cat air atau maket untuk dosen.
Lulus dari ITB, ia memilih untuk
bekerja di Amerika Serikat. Tapi hanya bertahan empat bulan bekerja ia berhenti
karena dampak krisis moneter Indonesia yang membuat klien tidak membayar
pekerjaannya. Ia tidak langsung pulang ke Indonesia, dia bertahan di Amerika
sebelum akhirnya mendapat Beasiswa di University of California, Berkeley.
Selagi mengambil S2 di Univesitas tersebut Ridwan Kamil bekerja paruh waktu di
Departemen Perancanaan Kota Berkeley. Untuk bertahan hidup di Amerika, ia makan
sekali sehari dengan menu murah seharga 99 sen. Perjuangan Ridwan Kamil untuk
bertahan hidup di Amerika terus diuji ketika istrinya, Atalia Praratya akan
melahirkan anak pertama mereka. Ayah yang kini memiliki dua orang anak ini
tidak memiliki uang untuk biaya persalinan istrinya, sehingga akhirnya dia
harus mengaku miskin pada pemerintah kota setempat untuk mendapatkan Pengobatan
gratis. Akhirnya, ia menemani istrinya melahirkan di sebuah rumah sakit khusus
untuk orang miskin, tepatnya di bangsal rumah sakit. Baginya pengalaman jatuh
bangun hidupnya membentuk nilai-nilai tersendiri akan kerasnya perjuangan
hidup.
Pada tahun 2002 Ridwan Kamil pulang ke tanah kelahirannya Indonesia dan dua tahun kemudian mendirikan Urbane, firma yang bergerak dalam bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan desain. Kini Ridwan Kamil aktif menjabat sebagai Prinsipal PT. Urbane Indonesia, Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung, serta Senior Urban Design Consultant SOM, EDAW (Hong Kong & San Francisco), dan SAA (Singapura).
Urbane merupakan firma yang
dibangun oleh Ridwan Kamil pada tahun 2004 bersama teman-temannya seperti
Achmad D. Tardiyana, Reza Nurtjahja dan Irvan W. Darwis. Reputasi Internasional
sudah mereka bangun dengan mengerjakan projek-projek di luar Indonesia seperti
Syria Al-Noor Ecopolis di negara Syria dan Suzhou Financial District di China.
Tim Urbane sendiri terdiri dari para profesional muda yang kreatif dan berpikir
idealis untuk mencari dan menciptakan solusi mengenai masalah desain lingkungan
dan perkotaan. Urbane juga memiliki projek berbasis komunitas dalam Urbane
Projek Komunitas dimana visi dan misinya adalah membantu orang-orang dalam
sebuah komunitas perkotaan untuk memberikan donasi dan keahlian-keahlian dalam
meningkatkan daerah sekitarnya.
C.GAYA KEPEMIMPINAN
Gaya
Kepemimpinan Demokratis/Democratic
Gaya
kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara
luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan
bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis
pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para
bawahannya.
Melalui
gaya kepemimpinan seperti ini semua permasalahan dapat di selesaikan dengan
kerjasama antara atasan dan bawahan. Sehingga hubungan atasan dan bawahan bisa
terjalin dengan baik.
Menurut
kami, Ridwan Kamil merupakan pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan
demokratis. Ridwan Kamil merupakan sosok yang selalu memberikan wewenang secara
luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan ia mengikutsertakan bawahan
untuk menyelesaikan masalah yang ada. Kota Bandung sekarang sudah mulai banyak
perubahan semenjak dipimpin oleh sosok Ridwan Kamil. Ditangan Ridwan Kamil,
Kota Bandung sudah mulai menunjukkan suatu impian yang diimpikan oleh
masyarakat Bandung. Kota Bandung sekarang menjadi kota bersih dan hijau, serta
program – program yang dibuat oleh Ridwan Kamil kepada masyarakat kota Bandung.
Kelebihan
gaya kepemimpinan ini ada di penempatan perspektifnya. Banyak orang sering kali
melihat pada satu sisi hanya melihat sisi keuntungan dirinya dan sisi
keuntungan lawanya. Tapi pemimpin yang putih saja yang dapat melihat keduanya.
Gaya Kepemimpinan Moralis
Kelebihan dari gaya kepemimpinan
seperti ini adalah umumnya Mereka hangat dan sopan kepada semua orang. Mereka
memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan para bawahannya, juga sabar,
murah hati Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Orang – orang
yang datang karena kehangatannya terlepas dari segala kekurangannya.
Kelemahan dari pemimpinan seperti
ini adalah emosinya. Rata orang seperti ini sangat tidak stabil, kadang bisa
tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan
bersahabat.
Jika saya menjadi pemimpin, Saya
akan lebih memilih gaya kepemimpinan demokratis.
Karena melalui gaya kepemimpinan seperti ini semua permasalahan dapat di selesaikan dengan kerjasama antara atasan dan bawahan. Sehingga hubungan atasan dan bawahan bisa terjalin dengan baik.
Karena melalui gaya kepemimpinan seperti ini semua permasalahan dapat di selesaikan dengan kerjasama antara atasan dan bawahan. Sehingga hubungan atasan dan bawahan bisa terjalin dengan baik.
Refrensi :
http://www.biografiku.com/2014/09/biografi-ridwan-kamil-walikota-bandung.html
https://felixdeny.wordpress.com/2012/01/07/definisi-kepemimpinan-dan-macam-macam-gaya-kepemimpinan/
The Best Online Casinos in the UK 2021 - LuckyClub.live
BalasHapusFind out how luckyclub to play online casino games at the top UK online casinos. All you have to do is click the play button. This allows you to start gambling on
Is Casino and Sports Betting Legal in the US? - Dr.MCD
BalasHapusCasino 부산광역 출장안마 is not legally permitted 아산 출장안마 in the 강원도 출장안마 US, but it's a legitimate 여주 출장안마 activity 안양 출장안마 by the casino industry in states like New Jersey, Illinois, Indiana, Iowa,